Senin, 21 Juni 2010

Resensi Buku:



Judul : Passing On The Batton
Pengarang : John W. McElroy
Halaman :146
Penerbit : Andi Offset
Passing on the Baton adalah sebuah buku yang mengingatkan kita untuk mengerti kembali kepada suatu hal untuk menghargai dan menghormati otoritas tanpa menyebarkan atau menyebabkan anarkisme di semua aspek dan asset kehidupan. Artinya buku ini membahas secara total tanpa basa-basi tentang hati sosok Ayah yang harus kembali menghargai serta menghormati kepada anak.Demikian juga anak harus kembali juga menghormati serta menghargai otoritas ayah. Penting karena tanpa adanya pengertian ini maka akan ada tindakan yang menjungkal yang semakin dalam serta ribet dalam kehidupan.
Didalam dunia yang penuh dengan ketidakpastian, posisi dan status itu semakin tidak jelas.terjadi banyak pemberontakan, kekerasan yang pasti merendahkan satu dengan yang lain. Disisi lain jurang si kaya dan si miskin membuka lebar seperti luka yang tidak bisa disembuhkan alias diabetes luuuarbiasa di pelbagai elemen bangsa. Tidak itu saja angka kriminalitaspun dan ketidakkudusan beranjak sedikit demi sedikit kerusakan moralitas menyebar bagaikan virus yang bertebaran mengibas dan memberangus semua kerukunan dan nilai-nilai yang luhur dalam masyarkat. Alhasil secara perlahan tapi pasti dapat mendestruksi dan melemahkan semangat perjuangan hidup. Jika hal ini berkembang dengan baik maka kerusakan khususnya kepada generasi muda semakin letoy dan mirisnya lagi patek… kalau sudah begitu maka tunggu tanggal mainnya akan terjadi pengrusakan moral dan mental yang bisa menurunkan derajat sebuah bangsa.
Sehubungan dengan itu maka John W McElroy berbicara dengan tegas dan lugas bahwa harus ada perubahan. Artinya Setiap orang harus dapat menghargai dan menghormati satu dengan lain jika ingin terjadi pembaharuan atau bahasa yang trend Transformasi.. gitu lho. Nggak perduli buat anda yang disebut orang muda..atau anda orang tua atau wong cilik sekalipun. Karena ditangan kitalah maka perubahan pasti terjadi baik itu dalam keluarga, kampong, dan masyarakat
Buku ini sangat efektif untuk memberikan pencerahan bahwa harus ada penghargaan walau itu terkecil dari lingkungan keluarga sampai dengan rohaniawan bahkan pemimpin bangsa. Karena dengan hal itu maka akan terjadi pengampunan, kasih rasa mencintai juga keadilan. Kalau sudah begitu maka kuasa kemenangan itu terjadi bukan keserakahan, kesemena-menaan atau merememehkan antar generasi. Disamping itu juga bahasa yang sederhana dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan reflektif yang dapat mencerahkan dan mempertajam kepekaan pikiran kita.
So kemenangan sejati itu dapat terjadi jika antar satu generasi dengan generasi ada pengertian dan mau sehati, sepikir dan sejalan dalam satu tujuan yang luhur. Mari Para pria, pemuda,pemudi, wanita, dan anak-anak selagi masih ada waktu kita harus menghargai. Ya, Kembali kepada hati Bapa itu asyik buaanget artinya saling menghormati dan menghargai.
(Trus)

2 komentar:

  1. kapan nih resensi film nya? (mas-mu)

    BalasHapus
  2. Dear Masmu,
    Resensi Film akan segera diadakan. Kami Percaya tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. terima Kasih.Percaya saja
    Redaktur

    BalasHapus