Jumat, 18 Februari 2011

Peristiwa


Kembali Ke Rumah Bapa: Ibu Wilheminia Martha Susana Rumahlaiselan
Surabaya(14/02) Kematian merupakan kesedihan yang sangat mendalam bagi semua orang yang ada di muka bumi ini.Akan tetapi ini berbeda dengan orang-orang yang beriman justru kematian adalah awal kehidupan yang sangat menyenangkan di surga sana. Karena Bapa di Surga sudah pasti menyediakan tempat yang begitu bahagia dan tidak dapat dihitung oleh apapun juga. Ini tersirat dan tersurat di rumah duka Ibu Wilhemina Martha Susana Rumahlaiselan. Kematian beliau meninggalkan banyak hal yang dapat dikenang. Ibu yang memiliki nama kecil ibu Min ini sungguh memiliki banyak jasa yang tak akan dilupakan oleh semua orang baik dilingkungan dimana beliau berdiam di Rumah Susun (Rusun) Menanggal. Para pelawat saudara dan hadirin dan handaitaulan datang mengunjungi ibadah pemakaman jenazah tgl 15/02 pada jam 12 siang merasakan beliau adalah sosok yang bersahaja dan senang berteman dengan semua orang tanpa memandang status, agama dan juga latar belakang apapun juga. Salah satu diantaranya Bapak Joseph Reawaruw menyampaikan pesan dan kesan tentang ibu Min. Beliau sangat menghargai dan merasakan keluarga Rumahlaiselan merpakan keluarga yang sangat dekat dan mampu memberikan yang terbaik bagi masyarakat yang ada. Ini membuktikan bahwa Bu Min adalah sosok yang sangat rendah hati dan mau membantu satu dengan yang lain.
Selanjutnya Pesan yang sangat penting adalah dari Bapak Pdt.Frans Silitonga, Sth selaku gembala di GPIB MARANATHA Surabaya yang membagikan bahwa Kematian adalah bagian yang sangat penting dalam kehidupan namun demikian kita harus percaya bahwa Tuhan selalu memberikan tempat yang terbaik bagi kita untuk itu kita jangan takut dan bimbang tapi kita harus berani menatap masa depan yang penuh gilang kegemilangan .(Piere)

Jumat, 11 Februari 2011

Surabaya dalam Aksi Damai


Aksi solidaritas Warga Surabaya: Perenungan dan Doa untuk Bangsa
Surabaya(7/02) Peristiwa Pemberangusan Jemaat Ahmadiyah di Cikeusik Pandeglang Jawa Barat sungguh menyayat hati setiap anak bangsa di bumi pertiwi ini. Hal ini menjadikan warga kota Pahlawan Surabaya mengangkat suara sekaligus curahan hati dalam Perenungan dan doa yang direpresentasikan oleh forum Aksi Solidaritas Warga Surabaya. Forum ini mencermati dan menilai Pemerintah tidak memiliki kepedulian terhadap nasib bangsa juga para kaum dan pemeluk agama yang memeluk agama dan kepercayaannya. Aksi yang dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya sungguh melarutkan malam semakin indah tetapi memiliki kesedihan yang sangat dalam. Lalu, aksi dilanjutkan dengan pernyataan belasungkawa juga pernyataan sikap yang tidak mendukung terhadap aksi-aksi kekerasan dan pembunuhan manusia yang tak berdosa di tanah tercinta air Indonesia dari berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam aksi yang diselenggarakan di depan Patung Gubernur Suryo. Ada beragam pandangan yang muncul dalam mengkritisi pemerintah mulai dari aspek kehidupan keberagaman dan keberbedaan yang ada di dalam negeri yang disebut cinta damai . Aksipun berlangsung selama satu jam ini berlangsung dengan aman dan tentram tidak ada gangguan dalam hal apapun juga
Harapan dari Ahmad Zaenul Hamdi selaku koordinator aksi agar Negara harus memberi jaminan dan terhadap kebebasan dan keamanan bagi setiap warga negara untuk memeluk agama dan kepercayaan mereka masing-masing sesuai dengan konstitusi UU D 45.(Pierre)